Penyerahan Pisang Sanggan
Tata Cara : Buah pisang raja letakkan nampan hias daun pisang,kemudian serahkan oleh pihak pengantin pria pada pihak pengantin wanita.terdiri : buah pisang raja satu tangkep, suruh ayu, gambir, kembang telon,lawe wenang.
Makna : Pisang sanggan terdiri dua kata yaitu pisang sanggan. Pisang terkandung arti “jenis buah-buahan” sanggan berarti “segala hal menyangga” ,Suruh ayu mempunyai makna simbolis ketika jadi pengantin, hendak terlihat segar serta menarik .Gambir merupakan kelengkapan dalam menginang, gambir gunakan supaya semakin mantap. Makna simbolik penggunaan gambir dalam upacara panggih melambangkan kemantapan.. Kembang telon terdiri tiga macam bunga terpilih antara bunga lain, yaitu mawar, melati ,kantil. Dipilih tiga macam bunga tersebut mempunyai makna simbolik bahwa ketiga bunga tersebut merupakan bunga jadi raja di taman. Lawe wenang, terdiri dua kata lawe berarti benang lembut . Wenang berarti “bisa atau dapat” . Lawe wenang merupakan uba rampe pisang sanggan dalam upacara panggih. Lawe wenang gunakan ngikat lintingan daun sirih. Ikatan lawe wenang mempunyai makna simbolik ikatan pernikahanLawe wenang mempunyai makna simbolik bahwa pernikahan merupakan merupakan ikatan lembut suci.
Keluar pengantin wanita didahului kembar mayang .
Tata Cara :Kembar mayang ialah dua buah rangkaian hiasan terdiri dedaunan terutama daun kelapa,tancapkan ke sebuah batang pisang daun tersebut rangkai dalam bentuk gunung, keris, cambuk, payung, belalang, burung. Selain juga terdapat daun ringin, daun dadap srep, dlingo bengle.
Makna : Makna simbolik kepyok kembar mayang ialah membuang sial pengantin pria. Kembar mayang iaalah sebuah rangkaian terdiri dedaunan terutama daun kelapa,tancapkan pada sebuah batang pisang. Upacara melambangkan perjalanan hidup dua mempelai lancar tidak temui halangan rintangan sehingga cepat capai bahagia hidup. Selain juga melambangkan bahwa seorang pria harus mempunyai banyak pengetahuan pengalaman serta harus sabar,dua mempelai juga diharapkan hati-hati dalam hidup, pandai bijak,dua mempelai diharapkan tidak mudah putus asa
Lempar sirih atau balangan gantal
Tata Cara: Pengantin pria pengantin wanita saling melemparkan tujuh ikat daun sirih isi kapur sirih ikat benang putih. Untuk pria jumlah 4 ikat wanita 3 ikat, pria dulu melempar.
Makna : Melambangkan ikatan jernih pikiran. Balangan berarti ‘melempar’ , sedangkan gantal berarti ‘daun sirih sudah terikat benang’. Suruh ikat benang sebagai lambang perjodohan telah terikat tali suci. selain juga melambangkan suatu perwujudan perkenalan pertama antara calon suami calon istri.
Wijikan dan Memecah Telur
Tata Cara: Pengantin wanita membasuh kaki pengantin pria. Perlengkapan dipakai yaitu ranupada terdiri gayung, bokor, baki, bunga sritaman,telur. Perias ambil telur ayam kemudian sentuhkan pada dahi pengantin laki-laki dahulu kemudian pengantin perempuan, lalu perias membanting di ranupada.
Makna : Ranupada berarti ‘tempat cuci kaki’, ranupada mempunyai makna simbolik sebagai tanda bakti istri ke suami. Gayung dipakai pengantin wanita ambil air bokor, melambangkan supaya istri diberi kemudahan melayani suami. Bokor dipakai saat upacara wijikan sebagai tempat air bunga setaman
Berjalan gandengan jari kelingking menuju pelaminan
Tata Cara : Kedua mempelai berdiri dampingan dengan kelingking tangan kiri pengantin pria kaitkan kelingking tangan kanan pengantin wanita. Dalam posisi kelingking terkait,dua mempelai jalan menuju pelaminan.
Makna : Bergandengan jari kelingking, melambangkan hubungan orang tua tinggal sedikit.
Tampa kaya
Tata Cara: Pengantin wanita terima “lambang harta” pengantin pria, kemudian serahkan Ibu pengantin putri.
Makna : Tampa kaya ialah sebuah tahap mana pengantin pria memberikan ‘lambang harta’cara kucurkan ke pangkuan pengantin wanita dibawah alasi kain. Tampa kaya mempunyai makna simbolik bahwa seorang pria tanggung jawab cukupi kebutuhan keluarga. ‘Lambang harta’ terdiri segala macam biji-bijian uang logam sebagai simbol rejeki melimpah,Diusahakan isi jangan sampai tercecer, karena tercecer melambangkan sikap boros.pengantin wanita serahkan ‘lambang harta’sudah ikat ke Ibu, hal ini mempunyai makna simbolis wujud bakti seorang anak memberi apabila orang tua membutuhkan.
Dahar klimah
Tata Cara : Pengantin pria membuat nasi kepal tiga kali pengantin wanita. Kemudian pengantin wanita memakan nasi kepalan tersebut terdiri rangkaian sayuran berupa kacang panjang, nasi kuning, telur dadar, kedelai goreng, tempe goreng, abon,hati ayam kampung masak pindang antep.
Makna : Dahar Klimah terdiri rangkaian sayuran berupa kacang panjang,simbolkan cinta kasih pasangan pengantin sepanjang masa,tengah nasi kuning lauk pauk lengkap segala jenis sayuran simbolkan harapan pengantin akan limpahan rejeki murah pangan. Lauk telur dadar, kedelai goreng, tempe goreng, abon serta hati ayam kampung masak pindang namakan pindang antep
Sungkeman
Tata Cara : Kedua mempelai berlutut atau jongkok depan orang tua, menyembah.
Makna : Mempunyai makna simbolik yaitu tanda bakti anak ke orang tua telah membesarkan hingga dewasa, permohonan anak ke orang tua supaya ampuni kesalahan,memohon doa restu supaya dalam membina bahtera rumah tangga dapat bahagia sejahtera. Pengantin pria lepaskan keris merupakan lambang kekuatan dipakai ketika sungkeman, hal ini mempunyai makna simbolik penghormatan ke orang tua.serta sebesar apapun pangkat atau kekuatan dimiliki oleh anak, maka hadapan orangtua tidak boleh tampakkan.
Demikian sedikit ringkasan upacara adat oleh rias pengantin Sekar griya paes yogyakarta berdasar berbagai sumber dan pengalaman dalam menengani perayaan pengantin daerah yogyakarta atupun luar yogyakarta berdasar gaya pengantin yogyakarta.
Rias pengantin "SEKAR" Griya Paes Yogyakarta adalah sebuah usaha yang bergerak dibidang jasa rias pengantin di daerah Yogyakarta.Usaha ini meracik berbagai keperluan pesta pernikahan dari Rias pengantin,souvenir,foto,dekorasi,Video,Katering,undangan serta Upacara adat.Model riasan tersedia dari Paes ageng,Muslim sampai Modern.Hub 081328751189 atau Phone/Fax 0274.6464454
http://www.blogger.com/rearrange?blogID=1030142596014351271&widgetType=PageList&widgetId=PageList1
Minggu, 06 Maret 2011
Tata Upacara Adat Panggih
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar